LIMNOLOGI
O L E H :
KELOMPOK IV
SASI (I1A1
10 059)
SRI YUSNI R (I1A1 10 061)
ANDI TENDRI (I1A1 10 063)
SUKMAWATI (I1A1 10 067)
MEDIAWATI (I1A1 10 071)
PROGRAM STUDI MANAJEMEN SUMBERDAYA PERAIRAN
FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN
UNIVERSITAS HALUOLEO
KENDARI
2011
I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pada mulanya limnologi hanya diterapkan untuk
perairan menggenang yang penekanannya pada danau air tawar alami, khususnya
danau yang berukuran besar. Limnologi juga mempelajari waduk, yaitu genangan
air sengaja dibuat manusia dari hasil pembendunagn sungai. Waduk dikenal dengan
“danau buatan”. Karena waduk tidak terlepas dari aliran sungai. Maka sungai
juga dipelajari dalam limnologi. Limnologi berkembang lagi mempelajari perairan
payau, setelah berdirinya IATAL (International Association for Theoritical
Applied) tahun 1992 (Musa dan Uun, 2).
Unsur Hara
adalah senyawa organik dananorganis yang ada didalam tanah atau dengan kata lain nutrisi yang
terkandung dalam tanah unsur hara sangat dibutuhkan untuk tumbuh kembang tanaman. Berdasarkan
tingkat kebutuhannya maka dapat digolongkan menjadi 2 bagian yaitu unsur hara
makro dan unsur hara mikro. Unsur hara mikro yaitu sumber makanan yang
diperlukan dalam jumlah yang relatif sedikit namun sangat penting dan mutlak
diperlukan oleh tanaman sebagai makanan. Pada hal ini mikro banyak diperoleh
dari bahan organik yang ada pada tanah.
Dengan
melihat hal tersebut maka kami berharap dengan pembutan makalah ini dapat
membantu kita dalam mengetahui hal-hal yang dalam unsur hara makro dan mikro
nutrien.
B. Rumusan
Makalah
Pada pembuatan makalah ini rumusan masalah yang kami
ambil mencakup di perairan tawar mengenai unsur makro nutrien dan mikro nutrien
:
1.
Apakah pengertian dari makro nutrien dan mikro nutrien?
2.
Apa kegunaan makro nutrien dan mikro nutrien di perairan tawar?
3.
Apa sumber dari makro nutrien dan mikro nutrien di perairan tawar?
4.
Bagaimana siklus
makro nutrien (N
dan P) dan nutrien penting!
5.
Bagaimana alat
dan metode yang digunakan!
6.
Bagaimana distribusi
vertikal nutrien, faktor-faktor yang mempengaruhinya dan klasifikasi kesuburan
perairan!
C. Tujuan dan
Manfaat
Tujuan dari
pembuatan makalah ini yaitu untuk :
1.
Mengetahui pengertian dari makro nutrien dan mikro nutrien?
2.
Mengetahui kegunaan makro nutrien dan mikro nutrien di perairan tawar?
3.
Mengetahui sumber dari makro nutrien dan mikro nutrien di perairan tawar?
4.
Mengetahui siklus
makro nutrien (N
dan P) dan nutrien penting!
5.
Mengetahui alat
dan metode yang digunakan!
6.
Mengetahui distribusi
vertikal nutrien, faktor-faktor yang mempengaruhinya dan klasifikasi kesuburan
perairan!
Manfaat dari pembuatan makalh ini yaitu untuk menambah
wawasan mahasiswa dalam memahami unsur makro nutrien dan mikro nutrien di perairan
tawar.
II. PEMBAHASAN
A. Pengertian
Nutrien adalah semua unsur dan senyawa yang
dibutuhkan oleh tumbuh tumbuhan melalui proses fotosintesis dan berada dalam material
organic. Nutrien
sendiri dibagi menjadi 2 yaitu :
Ø
Makronutrien adalah nutrient yang tersebar dilautan dan
konsentrasinya melebihi 1 ppm dengan kata lain nutrient jenis ini melimpah dilautan. Contoh : C, N, P, O, Si, Mg, K, Na.
Ø
Mikronutrien adalah nutrient yang tersebar dilaut dan
konsentrasinya kurang dari 1 ppm dengan kata lain nutrient jenis ini
penyebrannya terbatas atau sedikit dilaut. Contoh : Fe,Cu, Mn, Ze.
Senyawa Fe dibutuhan oleh makhluk hidup namun jika berlebihan
mengakibatkan blooming alga. Elemen makro esensial adalah
C.
Elemen
mikro esensial adalaha N, P, Si.
Fitoplankton mendapatkan nutrien dari air laut yang sudah mengandung nutrien
yang cukup lengkap. Namun pertumbuhan fitoplankton dengan kultur dapat mencapai
optimum dengan mencampurkan air laut dengan nutrien yang tidak terkandung dalam air
laut tersebut. Nutrien tersebut dibagi menjadi makronutrien dan mikronutrien,
makronutrien meliputi nitrat dan fosfat. Makronutrien yang berupa nitrat dan
fospat merupakan pupuk dasar yang mempengaruhi pertumbuhan fitoplankton. Nitrat
adalah sumber nitrogen yang penting bagi fitoplankton baik di air laut maupun
di air tawar. Bentuk kombinasi lain dari nitrogen seperti amonia, nitrit, dan
senyawa organik dapat dapat digunakan apabila kekurangan nitrat. Mikronutrien
organik merupakan kombinasi dari beberapa vitamin yang berbeda-beda. Vitamin
tersebut antara lain B12, B1 dan Biotin. Mikronutrien tersebut digunakan
fitoplankton untuk berfotosintesis Disamping cahaya, fitoplankton juga sangat
tergantung dengan ketersediaan nutrisi untuk pertumbuhannya.
Nutrisi-nutrisi ini terutama makronutrisi seperti nitrat, fosfat atau asam
silikat,
yang ketersediaannya diatur oleh kesetimbangan antara mekanisme yang disebut pompa biologis dan upwelling pada
air bernutrisi tinggi dan dalam. Akan tetapi, pada beberapa tempat di Samudra
Dunia seperti di Samudra bagian Selatan, fitoplankton juga dipengaruhi oleh
ketersediaan mironutrisi besi.
Dalam
daur fosfor, banyak interaksi yang terjadi antara tumbuh-tumbuhan dan hewan,
antara senyawa organik dan anorganik, dan antara kolom air dan permukaan serta
substrat. Misalnya, beberapa jenis hewan membebaskan sejumlah besar fosfor
terlarut dalam kotorannya. Fosfor ini kemudian terlarut dalam air sehingga
tersedia bagi tumbuh-tumbuhan. Sebagian senyawa fosfat anorganik mengendap
sebagai mineral ke dasar laut.
Daur bahan organik di laut sama degan daur organik di
lingkungan air tawar dan di darat. Karbon bersama-sama dengan zat hara seperti
fosfor dan nitrogen melalui proses fotosintesis menghasilkan jaringan
tumbuh-tumbuhan yang menjadi makanan hewan. Keduanya akan menghasilkan zat
organik jika mereka mati. Jika mereka membusuk maka akan dihasilkan bahan
mentah untuk memulai daur organik lagi. Berikut merupakan daur dari Fosfor dan
Nitrogen :
Dalam
daur fosfor, banyak interaksi yang terjadi antara tumbuh-tumbuhan dan hewan,
antara senyawa organik dan anorganik, dan antara kolom air dan permukaan serta
substrat. Misalnya, beberapa jenis hewan membebaskan sejumlah besar fosfor
terlarut dalam kotorannya. Fosfor ini kemudian terlarut dalam air sehingga
tersedia bagi tumbuh-tumbuhan. Sebagian senyawa fosfat anorganik mengendap
sebagai mineral ke dasar laut.
Banyak
dari sifat umum fosfor serupa dengan nitrogen. Tetapi banyak pula perbedaan
antara keduanya. Nitrogen memegang peranan kritis dalam daur organikdalam
menghasilkan asam-asam amino yang membuat protein. Dalam daur nitrogen,
tumbuh-tumbuhan menyerap nitrogen anorganik dalam salah satu bentuk gabungan
atau sebagai nitrogen molekuler. Tumbuh-tumbuhan ini membuat protein yang
kemudian dimakan hewan dan diubah menjadi protein hewan. Jaringan organik yang
mati diurai oleh berbagai jenis bakteri, termasuk didalamnya bakteri pengikat
nitrogen yang mengikat nitrogen molekuler menjadi bentuk-bentuk gabungan (NO2,
NO3, NH4) dan bakteri denitrifikasi yang melakukan hal
sebaliknya. Nitrogen lepas ke udara dan diserap dari udara selama daur
berlangsung.
A. Sumber
Mikro Nutrien
Unsur hara
esensial untuk tumbuhan dibedakan antara elemen makro dan mikro. Makronutrien
dibutuhkan dalam jumlah yang banyak, sedang mikronutrien dibutuhkan dalam
jumlah yang relatif kecil. Elemen makro lebih dibutuhkan untuk komponen
struktural, sedang elemen mikro lebih mengarah untuk komponen fungsional.
Berikut adalah sumber dari mikronutrien :
a.
Mangan (Mn)
Diambil/diserap
oleh tanaman dalam bentuk Mn++. Fungsi unsur hara Mangan (Mn) bagi tumbuhan
ialah :
ü
Diperlukan
oleh tanaman untuk pembentukan protein dan vitamin terutama vitamin C.
ü
Berperan penting dalam
mempertahankan kondisi hijau daun pada daun yang tua.
ü
Berperan
sebagai enzim feroksidase dan sebagai aktifator macam-macam enzim.
ü
Berperan
sebagai komponen penting untuk lancarnya proses asimilasi.
b.
Boron (Bo)
Diserap oleh tumbuhan dalam
betuk Bo O3-. Fungsi unsur hara Boron (Bo) bagi tumbuhan
ialah :
ü Bertugas sebagai transportasi karbohidrat dalam tubuh tanaman
ü
Meningkatkan mutu tanaman sayuran
dan buah-buahan
ü
Berperan dalam
pembentukan/pembiakan sel terutama dalam titik tumbuh pucuk, juga dalam
pembentukan tepung sari, bunga dan akar
ü
Boron berhubungan erat dengan
metabolisme Kalium (K) dan Kalsium (Ca)
ü Unsur hara Bo dapat memperbanyak cabang-cabang nodule untuk memberikan
banyak bakteri dan mencegah bakteri parasit
c.
Tembaga
(Cu)
Diambil/diserap oleh
tanaman dlam bentuk Cu++. Fungsi unsur hara Tembaga (Cu) bagi
tumbuhan ialah :
ü Diperlukan dalam pembentukan enzim seperti: Ascorbic acid oxydase,
Lacosa, Butirid Coenzim A. Dehidrosenam
ü Berperan penting dalam pembentukan hijau daun (khlorofil)
d.
Khlor (Cl)
Diambil/diserap oleh
tumbuhan dalam bentuk Cl-. Fungsi unsur hara Khlor (Cl) bagi
tumbuhan ialah :
ü Memperbaiki dan meninggikan hasil kering dari tanaman seperti:
tembakau, kapas, kentang dan tanaman sayuran
ü Banyak ditemukan dalam air sel semua bagian tanaman
ü Banyak terdapat pada tanaman yang mengandung serat seperti kapas
e. Molibdenum (Mo)
Diambil/diserap oleh
tanaman dalam bentuk Mo O4-. Fungsi unsur hara Molibdenum
(Mo) bagi tumbuhan ialah :
ü Berperan dalam mengikat (fiksasi) N oleh mikroba pada leguminosa
ü Sebagai katalisator dalam mereduksi N
ü Berguna bagi tanaman jeruk dan sayuran
ü Molibdenum dalam tanah terdapat dalam bentuk Mo S2
f.
Seng
(Zincum = Zn)
Diambil/diserap oleh
tanaman dalam bentuk Zn ++. Fungsi unsur hara Seng (Zn) bagi
tumbuhan ialah :
ü Dalam jumlah yang sangat sedikit dapat berperan dalam mendorong
perkembangan pertumbuhan
ü Diperkirakan persenyawaan Zn berfungsi dalam pembentukan hormon tumbuh
(auxin) dan penting bagi keseimbangan fisiologis
ü Berperan dalam pertumbuhan vegetatif dan pertumbuhan biji/buah
B. Alat Dan Metode yang Digunakan
Alat dan metode yang
digunakan yaitu sebagai berikut :
a.
Makronutrien , masing-masing 1 Molar : Ca(NO3)2
NaNO3 KCl, KNO3 MgCl2, MgSO4.7H2O
NaH2PO4, KH2PO4
CaCl2.
b.
Mikronutrien, dalam tiap liter medium dibutuhkan :
Macam zat
|
Konsentrasi / l iter aquades
|
H3BO3
MnCl2.4H2O
ZnCl
CuCl2.2H2O
Na2MoO4.2H2O
|
2,86 g
1.81 g
0,11 g
0,05 g
0,025 g
|
c. Lart. FeEDTA
d. Botol bermulut besar, 250 ml
e. Tumbuhan uji/ percobaan (Kangkung,
keladi hias, dll)
f. Alumedium foil
g. Karet sumbat berlubang
Keterangan Cara membuat FeEDTA :
1.
Larutkan 5,57 g FeSO4.7H2O dalam 200 ml akuades
2.
Larutkan 7,45 g Na2EDTA dalam 200 ml akuades
3.
Campurkan kedua larutan tersebut dan panaskan. Selanjutnya
dingin-kan dan
tambahkan
akuades sampai menjadi volume 1 liter.
CARA KERJA :
Ø Siapkan media yang diperlukan untuk
percobaan,
Ø Isi tiap botol percobaan dengan larutan
media sebanyak 150 ml dan beri tanda tinggi
Ø larutan dalam botol tersebut dengan
spidol
Ø Masukkan tanaman percobaan ke dalam
botol dengan tutup botol / karet
Ø penyumbat sebagai penyangga
Ø Tutup botol dengan kertas alumenium
foil sehingga akar tidak terdedah cahaya
Ø Tempatkan tanaman di green house dan
periksa larutan tiap hari.
Ø Susutnya tinggi larutan dalam botol
harus segera ditambah dengan menam-bahkan
Ø aquades ke dalam botol tersebut.
Ø Ganti larutan seminggu satu kali dengan
larutan medium yang baru
Ø Amati dan catat gejala-gejala yang
timbul akibat defisiensi unsur.
C.
Distribusi
Vertikal Nutrien
1.
Distribusi
Fosfor
Distribusi vertikal fosfor dapat dikelompokkan menjadi
tiga lapisan. Lapisan permukaan mengandung kadar fosfor yang minimal karena
penyerapan yang tinggi akibat tingginya produksi organik. Di lapisan kedua,
yang mencapai beberapa ratus meter, kadar fosfor menaik dengan cepat, karena
penyerapan unsur kimia ini mengurang disebabkan oleh berkurangnya kegiatan
pembentukan zat organik dan karena di lapisan ini pelepasan fosfor melalui proses pembusukan.
Pada lapisan ketiga di bawahnya yang mencapai antara 500-1000 m, kadar fosfor
maksimal, kemudian ada penurunan kadar fosfor pada lapisan dasar perairan yang
pekat.
Selain itu juga terjadi sebaran temporal atau menurut
waktu. Yang terpendek adalah sebaran siang-malam (diurnal) dan nyata sekali perairan pantai. Ini terkait dengan
penyinaran matahari dan proses fotosintesis. Pada siang hari, kadar fosfor
minimum karena diserap oleh tumbuh-tumbuhan. Ia mencapai maksimum menjelang
fajar, setelah jangka waktu lama, yaitu pada malam hari, saat tidak terjadi
fotosintesis. Perubahan musiman dalam kadar fosfor juga terjadi. Ini terkait
dengan sebaran lintang geografik. Di daerah beriklim sedang, di mana terdapat
empat musim, kadar fosfor maksimum terjadi di musim dingin, di saat malam lebih
panjang daripada siang. Sebaliknya terjadi pada musim panas.
2.
Distribusi
Nitrogen
Pola sebaran nitrogen di tiga samudra tidak berbeda
dari fosfor. Hanya kadar keseluruhannya yang berbeda. Kurva sebaran menegak di
ketiga samudra pun tidak berbeda. Sebaran menegak dari bentuk-bentuk gabungan
nitrogen berbeda di perairan. Nitrat terbanyak terdapat di lapisan permukaan,
ammonia tersebar secara seragam, dan nitrit terpusat dekat termoklin.
Interaksi-interaksi antara berbagai tingkat nitrogen organik dan bakteri
sedemikian rupa sehingga pada saat nitrogen diubah menjadi berbagai senyawa
anorganik, zat-zat ini sudah tenggelam di bawah termoklin. Hal ini menimbulkan
masalah bagi penyediaan nitrogen karena termoklin merupakan penghalang bagi
migrasi menegak unsur ini dan kenyataanya persediaan nitrogen akan menjadi
faktor pembatas bagi produktivitas di laut. Didaerah dengan termoklin musiman,
pada saat gejala tersebut menghilang, penaikan massa air membantu menaikkan
nitrogen ke lapisan permukaan, di mana matahari menembus dan dapat digunakan
dalam daur organik. Sebaran temporal dan spasialnya umumnya paralel dengan
fosfor.
D. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Distribusi
Nutrien
Kesuburan dalam suatu perairan sangat ditentukan oleh
parameter parameter berikut :
A. Faktor Fisika
Ø Cahaya
Cahaya yang mencapai permukaan bumi dan permukaan perairan terdiri
atas cahaya langsung (direct) berasal dari matahari dan cahaya yang disebarkan
(diffuse) oleh awan (yang sebenarnya juga berasal dari cahaya matahari). Jumlah
radiasi yang mencapai permukaan perairan sangat dipengaruhi oleh awan, ketinggian
dari permukaan air laut, letak geografis, dan musim. Penetrasi cahaya ke dalam
air sangat di pengaruhi oleh intensitas dan sudut datang cahaya, kopndisi
permukaan air, dan bahan-bahan tersuspensi di dalam air. Cahaya matahari
mencapai permukaan perairan tersebut sebagian di serap dan sebagiannya
direfleksikan kembali. Beberapa jenis molekul, misalnya O2, O3, H2O, dan CO2
dapat menyerap cahaya matahari , dan mengubahnya menjadi energi panas.
Ø Suhu
Suhu suatu badan
air dipengaruhi oleh musim, lintang, ketinggian dari permukaan air, waktu dalam
hari, sirkulasi udara, penutupan awan , dan aliran serta kedal;aman badan air.
Perubahan suhu berpengaruh terahadap proses fisika, kimia, dan bioologi badan
air. Suhu juga sangat berperan mengendalikan kondisi ekosistem perairan.
Organisme akuatik memiliki kisaran suhu tertentu yang di sukai bagi
pertumbnuhannya. Misalnya, algae dari filum coloropita dan diatom tumbuh dengan
baik dengan kisaran suhu berturut-turut 30°C- 35°C dan 20°C-30°C. Filum
cyanopehyta lebih dapat bertoleransi terhadap kisaran suhu yang l;ebih tinggi
dibandingkan dengan chloropyta dan diatom.
Ø Kecerahan
Dan Kekeruhan
Kecerahan air
tergantung pada warna dan kekeruhan. Kecerahan merupakan ukuran transparansi
perairan, yang ditentukan secara visual dengan menggunakan secchi disk. Faktor
ini berhubungan dengan penetrasi cahaya. Kecerahan perairan tinggi berarti
penetrasi cahaya yang tinggi dan ideal untuk memicu produktivitas perairan yang
tinggi pula. kecerahan dan kekeruhan merupakan parameter-parameter yang saling
terkait satu sama lain. Peningkatan konsentrasi padatan tersuspensi sebanding
dengan peningkatan konsentrasi kekeruhan dan berbanding terbalik dengan
kecerahan. Ketiga parameter tersebut mempunyai peranan yang sangat penting dalam
produktivitas perairan.
Ø Kedalaman
Faktor ini juga
sangat berhubungan dengan kesuburan suatu perairan, dan mengikat semua faktor
parameter lain, hal ini karena semakin dalam suatu perairan maka suhu semakin
rendah, oksigen semakin tinggi, tingkat kecerahan semakin kecil, dan cahaya
yang masuk ke dalam suatu perairan untuk melangsungkan terjadinnya fotosintesis
terhadap organisme yang hidup akan terbatas, dan begitu pula sebaliknnya
apabila suatu perairan tingkat kedalamannya
rendah.
B.
Unsur Hara Esensial
Seperti
diketahui saat ini ( Journal ilmiah soil science,1998 ) dari sekian banyak
unsur yang ada di dalam tanah dan alam, semua jenis tanaman memmerlukan secara
mutlak ( atau dengan kata lain harus tersedia atau tidak boleh tidak ) 13 unsur
hara untuk keperluan proses pertumbuhan dan perkembangannya - yang sering
dikenal dengan nama unsur hara essensial.
III.
PENUTUP
A. Simpulan
Simpulan yang dapat di ambil
yaitu :
1.
Makronutrien adalah nutrient yang tersebar dilautan dan
konsentrasinya melebihi 1 ppm dengan kata lain nutrient jenis ini melimpah dilautan. Mikronutrien adalah nutrient
yang tersebar dilaut dan konsentrasinya kurang dari 1 ppm dengan kata lain
nutrient jenis ini penyebrannya terbatas atau sedikit dilaut.
2.
Makronutrien yang berupa nitrat dan fospat merupakan pupuk dasar
yang mempengaruhi pertumbuhan fitoplankton. Nitrat adalah sumber nitrogen yang
penting bagi fitoplankton baik di air laut maupun di air tawar.
3.
Faktor yang
mempengaruhi Kesuburan paerairan diantaranya parameter Fisika yaitu cahaya,
kdalaman, Suhu.Kecerahan dan kekeruhan dan Unsur Hara Esensial yaitu Unsur hara
Mikro dan makro.
B. Saran
Saran
kami adalah agar supaya mahasiswa lebih aktif dalam mata kuliah ini karena
matakuliah ini merupakan parameter yang sangat penting bagi mahasiswa perikanan
khususnya Manajemen sumberdaya perairan
dengan demikian keseriusanpada saat proses perkulihan berlangsung agar
materi yang disampaikan oleh pemateri maupun dosen pembimbing bisa diterima
dengan baik. Selain itu dukungan serta tambahan bahan tugas dari teman-dan
maupun dosen pembimbing sangat diperlukan agar dalam pembuatan makalah selanjutnta
bisa lebih baik lagi.. Amin.
DAFTAR PUSTAKA
Anonim. 2010. http://missodisini.blogspot.com/2010/02/i.html
Anonim. 2010. http://missodisini.blogspot.com/2010/02/i.html
Anonim. 2011. http://iqbalali.com/2011/04/01/nutrisi-bagi-mikroba/
Anonim. 2009. http://awaluddin-jhokert.blogspot.com/2009/05/faktor-faktor-yang-mempengaruhi-laju.html
Romimohtarto,Sri juawana
.2006.BiologiLaut.Jakarta.Djambatan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar