Selasa, 05 Juni 2012

FISIOLOGI HEWAN AIR “Ringkasan Materi Fisiologi Hewan Air (Fisiologi Energitika)”


A.      PENGANTAR ENERGETIKA
            Prinsip dasar bioenergetika ialah Seluruh  energi yang di peroleh  melalui konsumsi makanan yang pada akhinya hilang sebagiai limbah melalui kotoran / pengeluaran dalam proses metabolism dan pertumbuhan/keuntungan energi.

B.       PEMBERIAN PAKAN
            Dalam pemberian pakan kita harus mengetahui cara-cara pemberian pakan yang baik berikut prosedur pemberian pakan yang baik:
Ø  Memberian pakan dalam jumlah yang sedikit terlebih dahulu
Ø  Seberapa banyak dan seberapa cepat pakan tersebut dapat dihabiskan oleh ikan
Ø  Jangan memberikan pakan lebih banyak dari jumlah yang dapat dihabiskan ikan dalam waktu 3 menit. 
Ø  Melihat nafsu makan ikan.
Ø  Beri jenis pakan yang sesuai dan bervariasi. Berikan pakan  ikan 2-3  kali sehari. 
     Adapun dasar pijakan jadwal pemberian pakan :
v  Kondisi alat pencernaan,lebar   bukaan mulut, dan perkembangan saluran pencernaan dan kelenjar pencernaan
v  Mutu dan kualitas makanan(ukuran, daya gerak, bentuk, kandungsn gizi dan toleransi terhsdap lingkungan)
v  Kemampuan memanfaatkan makanan (daya gerak,daya renang dan daya liat).

C.    CARA MEMAKAN
            Cara mencari makanan ikan bervariasi, ada yang menggunakan indera penglihatan (mata), ada pula menggunakan indera penciuman. Kebanyakan cara ikan mencari makanan dengan menggunakan mata. Pembauan dan persentuhan digunakan untuk ikan-ikan pemakan dasar dalam perairan yang intensitas cahaya kurang atau pada perairan yang keruh. Ikan yang menggunakan mata : apakah makanan itu cocok atau tidak untuk ukuran mulutnya.(contohnya : ikan buas (karnivor). Ikan yang menggunakan indera penciuman : langsung memakan makanan ketika sudah masuk dalam mulut akan diterima atau ditolak. Berdasarkan perbedaan mengenai cara mengambil makanan, sehingga letak mulut ikan berbeda-beda. (superior, inferior,dan terminal) ada pula variasi lain yaitu berbeda ukuran dan bentuk dari gigi, dan alat peraba.

D.   CARA MAKAN IKAN
Cara makan ikan terdiri dari: 
ü  Pengerogot (Grazer)
ü  Ikan Pemangsa (predator)
ü  Ikan Penyaring (strainer)
ü  Ikan Pengisap (sucker)
ü  Ikan Parasit

E.   PENCERNAAN, PENYERAPAN DAN EKSKRESI
-          Pencernaan
           yaitu penyederhanaan makanan melalui mekanisme fisik dan kimiawi  menjadi bahan sederhana sehingga mudah diserap dan diedarkan keseluruh tubuh. Enzim pencernaan  yaitu enzim protoinase, enzim lipase dan enzim karbohidrase.  

·         Pencernaan protein
            Enzim yang berperan adalah  enzim proteinase yang disekresikan oleh kelenjar lambung, pankreas maupun dinding usus. Agar hidrolisis dan penyerapan nutrien    maksimal, ikan yg tdk berlambung memiliki usus panjang (larva ikan/ ikan karnivora). Dengan kondisi pH basa, enzim pangkreatik dan enzim dari mokosa usus dpt  bekerja secara optimal untuk meghidrolisis protein mjd bentuk yg sederhana.
·         Pencernaan lemak
            Pencernaan lemak terjadi di lambung lebih efektif di bagian usus. Lemak dihidrolisis oleh enzim lipase pankreatik lalu menghidrolisis trigliserida monogliserida dan asam lemak dengan adanya garam empedu (mengemulsi lemak) yang didalamnya terdapat Micelles (partikel lemak ) dan kemudian diserap oleh dinding usus.
·         Pencernaan karbohidrat
            Pencernaan dimulai dari lambung dan terjadi disegmen usus. Zat tepung  dan glikogen dihidrolisis oleh enzim amilase maltose atau dekstrin dihidrolisis oleh enzim laktase kemudian glukosa akan diserap oleh usus.
-          Penyerapan
            Zat makanan, ion dan air  akan diserap di   bagian usus oleh sel enterosit. Proses masuknya nutrien ke dinding usus bisa melalui proses difusi, osmose, transpor aktif dan endositosis.
·         Penyerapan protein
            Penyerapan protein dalam bentuk makromolekul , peptida berukuran kecil tetapi umumnya dalam bentuk asam amino dimana berlangsung melalu mekanisme aktif. Penyerapan nutrien pada usus langsung di pengaruhi  oleh faktor lingkungan seperti suhu dan oksigen terlarut.



·         Penyerapan lemak
            Penyerapan lemak terjadi di bagian usus depan. Asam lemak yang diestrifikasi  akan di ikat oleh protein kemudian di ikat oleh sel hati, dan disintesis menjadi lipoprotein. Sedangkan yg diestrifikasi mjd butiran minyak.
·         Penyerapan karbohidrat
            Laju penyerapan karbohidrat pada ikan erat kaitannya dengan kompleksitas karbohidrat dalam makanan. Penggunaan karbohidrat yg kompleks pada pakan akan lebih bernilai  dari karbohidrat sederhana.
·         Penyerapan vitamin dan mineral
Berdasrkan kelarutannya vitamin terdiri dari: (1). Vitamin larut dalam air (vit. B dan C) dimana proses penyerapannya bersamaan dengan masuknya air ke dalam membran sel melalui difusi dan osmose. (2). Vitamin yang larut dlm lemak (vit. A,D,E, dan K) diman proses penyerapannya diserap oleh dinding usus (enterosit)bersamaan dengan penyerapan asam lemak.
-          Ekskresi
            Ekskresi yaitu membuang bahan-bahan atau sisa-sisa metabolisme yg tidak diperlukan oleh tubuh. Ekskresi di bagi dua yaitu:
1. Ekskresi endogen
            Ekskres endogen didefinisikan sebagai produk ekskretoris nitrogen yang dihasilkan dari trasamination dan deaminasi asam amino.
2. Ekskresi eksogen
            Ekskresi eksogen dapat diharapkan akan tinggi saat ikan diberi makan diet kaya protein juga ketika keseimbangan asam amino.
            Adapun alat ekskresi yaitu ginjal dan kulit. Pada ginjal, semua sisa metabolisme dari sistem pencernaan makanan  akan menghasilkan sisa  dan pada saat itu darah bercampur dengan bahan-bahan beracun yg hrs disaring.  Sedangkan pada kulit,

F.   METABOLISME
            Proses metabolisme terdiri dari 2 proses yaitu :
o    Proses anabolisme yaitu Proses pembentukan bahan-bahan atau substansi sederhana menjadi bentuk yang kompleks. Pada proses ini memerlukan bahan baku yang berasal dari energi dalam makanan.
o    Proses katabolisme yaitu Proses pemecahan bahan-bahan atau substansi yang kompleks menjadi bahan-bahan yang lebih sederhana. Energi dirubah menjadi energi panas, energi mekanik, energi kimia.
            Anabolisme dan katabolisme akan menghasilkan bahan-bahan sisa (limbah yang dibunag keluar tubuh organisme berupa kotoran.
            Metabolisme meningkat jika suhu naik, kenaikan suhu sebesar 10°C akan menyebabkan kecepatan reaksi metabolisme meningkat 2-3 kali lipat dibandingkan pada kondisi normal.
·         Metabolisme karbohidrat
            Semua energi dari makanan (karbohidrat,protein dan lemak) dioksidasi oleh oksigen dlm sel. Energi di keluarkan dan dikopel  oleh enzim  khusus dengan sistem transfer energi.
            Peranan ATP dalam metabolism yaitu ATP (gabungan adenosin,ribosa, tiga radikal fosfat). Jumlah energi bebas mempunyai ATP 8.000 kalori. Pembuangan setiap radikal fosfat mengeluarkan 8.0000 kalori energi. Adenosin Difosfat (ADP)         Adenosin Monofosfat (AMP). Mekanisme fisiologi memerlukan  energi untuk mendapatkan  energi langsung dari ATP dimana makanan dalam sel dioksidasi perlahan-lahan kemudian energi yg dikeluarkan digunakan untuk membuat ATP kembali.
·         Lipid/ Lemak
            Lemak diabsorbsi terutama dalam bentuk asam lemak dan gliserol. Asam lemak bentuk utama lemak di dalam darah. Asam lemak esensial yang harus disuplai dari makanan ialah asam linoleat dan asam lenolenat. sebagai prekursor untyuk prostaglandin, tromboksan, dan leukotrien.  Zat ini dapat digunakan sebagai sumber energi oleh jaringan dan mudah disimpan sebagai trigliserida di jaringan adiposa.
·         Karbohidrat
            Sebagian besar diabsorbsi dalam bentuk glukosa. Konsentrasi glukosa plasma paling penting karena hanya glukosa yang dapat dimetabolisme oleh otak. Komposisi karbohidrat dalam diet dianjurkan sebesar 55% dari total kalori. Karbohidrat yang kita makan ada 2 jenis, yaitu:
1.        Available carbohydrate yang dicerna, diabsorbsi, dan digunakan sebagai sumber energi.
2.        Unavailable carbohydrate yang menyuplai serat.
·         Protein
            Asam amino merupakan sumber utama untuk glukosa melalui jalur glukoneogenesis, tetapi gliserol dari trigliserida juga dapat digunakan.
            Asam amino dalam tubuh terutama digunakan untuk sintesis protein. Tetapi, jika asupan glukosa rendah, asam amino dapat diubah menjadi glukosa melalui jalur yang disebut glukoneogenesis yaitu pembentukan glukosa baru dari prekursor nonkarbohidrat.

G.  PERTUMBUHAN
            Pertumbuhan dapat dirumuskan sebagai pertambahan ukuran panjang atau berat dalam suatu waktu. Pertumbuhan bagi populasi pertambahan jumlah Pertumbuhan bagi individu : pertambahan jaringan akibat dari pembelahan sel secara mitosis. Dari segi pertumbuhan : Kelompok sel-sel suatu jaringan dalam bagian tubuh dapat digolongkan menjadi :
§   Bagian yang dapat diperbaharui
§   Bagian yang dapat berkembang
§   Bagian yang statis

·           Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pertumbuhan
            Faktor yang mempengaruhi pertumbuhan terdiri dari faktor luar dan faktor dalam. Faktor-faktor dalam meliputi : keturunan, sex, umur, parasit dan penyakit (faktor yang sukar dikontrol) sedangkan Faktor luar meliputi : makanan ,suhu perairan, dan faktor kimia perairan (faktor yang dapat dikontrol).
1.        Faktor dalam perairan:
·         Keturunan
            Kultur/budi daya : faktor keturunan mungkin dapat dikontrol dengan mengadakan seleksi untuk mencari ikan yang baik pertumbuhannya. Alam : tidak ada kontrol yg dapat diterapkan.
·         Sex
            Faktor yang tidak dapat dikontrol. Ada ikan betina pertumbuhannya lebih baik dari ikan jantan atau sebaliknya, adapula spesies ikan yang tidak mempunyai perbedaan pertumbuhan baik pd ikan jantan maupun betina.
·         Umur
Pertumbuhan cepat terjadi pada ikan ketika berumur 3-5 tahun.Ikan tua walaupun pertumbuhan terus tetapi berjalan dengan lambat. Pada umunya ikan tua : sebagian besar makanannya digunakan untuk pemeliharaan tubuh dan pergerakan hanya sebagian kecil, untuk pertumbuhan.
·         Penyakit dan Parasit
            Mempengaruhi pertumbuhan.  Jika parasit atau penyakit menyerang organ pencernaan makanan atau organ vital lainnya, hal ini menyebabkan efisiensi berkurang karena kekurangan makanan yang berguna untuk pertumbuhan. Sebaliknya jika ikan yang diserang parasit tidak begitu hebat, menyebabkan pertumbuhan ikan tersebut lebih baik dari ikan normal, karena ikan tersebut mengambil makanan lebih banyak dari biasanya sehingga terjadi kelebihan makanan untuk pertumbuhannya.
            Pertumbuhan terjadi apabila ada kelebihan energi bebas setelah energi yang tersedia dipakan untuk metabolisme standar, energi untuk proses pencernaan dan energi untuk aktivitas. Jika konsumsi pakan tinggi, nutrien yang masuk kedalam tubuh ikan juga tinggi, dengan demikian ikan memiliki energi yang cukup untuk pertumbuhan. Ikan dalam proses pertumbuhannya, tidak semua makanan yang dimakan oleh ikan digunakan untuk pertumbuhan. Sebagian besar energi dari makanan digunakan untuk metabolisme, dan sebagiannya lagi digunakan untuk aktivitas, pertumbuhan dan reproduksi. Keberhasilan dalam mendapatkan makanan akan menentukan pertumbuhan.
2.        Faktor Luar Perairan:
·         Faktor Suhu Perairan
            Daerah subtropik (bermusim 4) : suhu perairan turun dibawah 100C, ikan perairan panas yang berada di daerah tadi akan berhenti mengambil makanan atau mengambil makanan hanya sedikit untuk keperluan mempertahankan kondisi tubuh. Meskipun makanan berlebih apabila ikan tidak mendapatkan makanan maka ikan tidak pula dapat tumbuh. Daerah tropik: suhu perairan berada dalam batas  kisar optimum untuk pertumbuhan.
·         Faktor Kimia Perairan
            O2, CO2, Hidrogen sulfida, keasaman, dan alkalinitas. Faktor kimia dalam keadaan ekstrim berpengaruh besar terhadap pertumbuhan. Misalnya : di bagian dasar perairan terdapat hidrogen sulfida dan methana, maka banyak ikan akan lari ke permukaan, ruang gerak yang sempit dan berkompetisi pula terhadap makanan maka menyebabkan pertumbuhan menjadi terganggu. Kekeruhan perairan juga menyebabkan pertumbuhan terganggu karena mempengaruhi pandangan ikan mencari makanan.












Tidak ada komentar:

Posting Komentar