A.
PENGANTAR
ENERGETIKA
Prinsip dasar bioenergetika ialah Seluruh energi yang di peroleh melalui konsumsi makanan yang pada akhinya
hilang sebagiai limbah melalui kotoran / pengeluaran dalam proses metabolism
dan pertumbuhan/keuntungan energi.
B.
PEMBERIAN
PAKAN
Dalam
pemberian pakan kita harus mengetahui cara-cara pemberian pakan yang baik
berikut prosedur pemberian pakan yang baik:
Ø Memberian pakan dalam jumlah yang sedikit terlebih dahulu
Ø Seberapa banyak dan seberapa cepat pakan tersebut dapat
dihabiskan oleh ikan
Ø Jangan memberikan pakan lebih banyak dari jumlah yang
dapat dihabiskan ikan dalam waktu 3 menit.
Ø Melihat nafsu makan ikan.
Ø Beri jenis pakan yang sesuai dan bervariasi. Berikan
pakan ikan 2-3 kali sehari.
Adapun dasar pijakan
jadwal pemberian pakan :
v Kondisi alat pencernaan,lebar bukaan mulut, dan perkembangan saluran
pencernaan dan kelenjar pencernaan
v Mutu dan kualitas makanan(ukuran, daya gerak, bentuk,
kandungsn gizi dan toleransi terhsdap lingkungan)
v Kemampuan memanfaatkan makanan (daya gerak,daya renang
dan daya liat).
C.
CARA MEMAKAN
Cara mencari makanan ikan bervariasi, ada yang
menggunakan indera penglihatan (mata), ada pula menggunakan indera penciuman.
Kebanyakan cara ikan mencari makanan dengan menggunakan
mata. Pembauan
dan persentuhan digunakan untuk ikan-ikan pemakan dasar dalam perairan yang
intensitas cahaya kurang atau pada perairan yang keruh.
Ikan yang menggunakan mata : apakah makanan itu cocok
atau tidak untuk ukuran mulutnya.(contohnya : ikan buas (karnivor).
Ikan yang menggunakan indera penciuman : langsung memakan
makanan ketika sudah masuk dalam mulut akan diterima atau ditolak.
Berdasarkan perbedaan mengenai cara mengambil makanan,
sehingga letak mulut ikan berbeda-beda. (superior, inferior,dan terminal) ada
pula variasi lain yaitu berbeda ukuran dan bentuk dari gigi, dan alat peraba.
D. CARA MAKAN IKAN
Cara makan ikan terdiri dari:
ü Pengerogot
(Grazer)
ü Ikan
Pemangsa (predator)
ü Ikan
Penyaring (strainer)
ü Ikan
Pengisap (sucker)
ü Ikan
Parasit
E. PENCERNAAN, PENYERAPAN DAN EKSKRESI
-
Pencernaan
yaitu penyederhanaan makanan melalui
mekanisme fisik dan kimiawi menjadi
bahan sederhana sehingga mudah diserap dan diedarkan keseluruh tubuh. Enzim pencernaan yaitu enzim protoinase, enzim lipase dan enzim karbohidrase.
·
Pencernaan protein
Enzim
yang berperan adalah enzim proteinase yang
disekresikan oleh kelenjar lambung, pankreas maupun dinding usus. Agar
hidrolisis dan penyerapan nutrien
maksimal, ikan yg tdk berlambung memiliki usus panjang (larva ikan/ ikan
karnivora). Dengan kondisi pH basa, enzim pangkreatik dan enzim dari mokosa
usus dpt bekerja secara optimal untuk
meghidrolisis protein mjd bentuk yg sederhana.
·
Pencernaan lemak
Pencernaan
lemak terjadi di lambung lebih
efektif di bagian usus. Lemak dihidrolisis oleh enzim lipase pankreatik
lalu menghidrolisis
trigliserida
monogliserida dan asam lemak dengan adanya garam empedu (mengemulsi lemak)
yang didalamnya terdapat Micelles
(partikel lemak ) dan kemudian diserap oleh dinding usus.
·
Pencernaan karbohidrat
Pencernaan
dimulai dari lambung dan terjadi disegmen usus. Zat tepung dan glikogen dihidrolisis oleh enzim amilase maltose
atau dekstrin dihidrolisis oleh enzim laktase kemudian glukosa akan diserap oleh
usus.
-
Penyerapan
Zat
makanan, ion dan air akan diserap
di bagian usus oleh sel enterosit. Proses
masuknya nutrien ke dinding usus bisa melalui proses difusi, osmose, transpor
aktif dan endositosis.
·
Penyerapan protein
Penyerapan
protein dalam bentuk makromolekul , peptida berukuran kecil tetapi umumnya
dalam bentuk asam amino dimana berlangsung melalu mekanisme aktif. Penyerapan
nutrien pada usus langsung di pengaruhi
oleh faktor lingkungan seperti suhu dan oksigen terlarut.
·
Penyerapan lemak
Penyerapan
lemak terjadi di bagian usus depan. Asam lemak yang diestrifikasi akan di ikat oleh protein kemudian di ikat
oleh sel hati, dan disintesis menjadi lipoprotein. Sedangkan yg diestrifikasi
mjd butiran minyak.
·
Penyerapan karbohidrat
Laju
penyerapan karbohidrat pada ikan erat kaitannya dengan kompleksitas karbohidrat
dalam makanan. Penggunaan karbohidrat yg kompleks pada pakan akan lebih
bernilai dari karbohidrat sederhana.
·
Penyerapan vitamin dan mineral
Berdasrkan kelarutannya vitamin terdiri dari: (1). Vitamin larut dalam air (vit. B dan C)
dimana proses
penyerapannya bersamaan dengan masuknya air ke dalam membran sel melalui difusi
dan osmose. (2). Vitamin yang larut dlm lemak (vit. A,D,E, dan K)
diman proses penyerapannya diserap
oleh dinding usus (enterosit)bersamaan dengan penyerapan asam lemak.
-
Ekskresi
Ekskresi
yaitu membuang bahan-bahan atau
sisa-sisa metabolisme yg tidak diperlukan oleh tubuh.
Ekskresi di bagi dua yaitu:
1.
Ekskresi endogen
Ekskres
endogen didefinisikan sebagai produk ekskretoris nitrogen yang dihasilkan dari
trasamination dan deaminasi asam amino.
2.
Ekskresi eksogen
Ekskresi
eksogen dapat diharapkan akan tinggi saat ikan diberi makan diet kaya protein
juga ketika keseimbangan asam amino.
Adapun
alat ekskresi yaitu ginjal dan kulit. Pada ginjal, semua sisa metabolisme dari
sistem pencernaan makanan akan
menghasilkan sisa dan pada saat itu
darah bercampur dengan bahan-bahan beracun yg hrs disaring. Sedangkan pada kulit,
F. METABOLISME
Proses
metabolisme terdiri dari 2 proses yaitu :
o
Proses anabolisme yaitu Proses
pembentukan bahan-bahan atau substansi sederhana menjadi bentuk yang kompleks.
Pada proses ini memerlukan bahan baku yang berasal dari energi dalam makanan.
o
Proses katabolisme yaitu Proses pemecahan
bahan-bahan atau substansi yang kompleks menjadi bahan-bahan yang lebih
sederhana. Energi dirubah menjadi energi panas, energi mekanik, energi kimia.
Anabolisme
dan katabolisme akan menghasilkan bahan-bahan sisa (limbah yang dibunag keluar
tubuh organisme berupa kotoran.
Metabolisme
meningkat jika suhu naik, kenaikan suhu sebesar 10°C akan menyebabkan kecepatan
reaksi metabolisme meningkat 2-3 kali lipat dibandingkan pada kondisi normal.
·
Metabolisme
karbohidrat
Semua
energi dari makanan (karbohidrat,protein dan lemak) dioksidasi oleh oksigen dlm
sel. Energi di keluarkan dan dikopel
oleh enzim khusus dengan sistem
transfer energi.
Peranan
ATP dalam metabolism yaitu ATP (gabungan adenosin,ribosa, tiga radikal fosfat).
Jumlah energi bebas mempunyai ATP 8.000 kalori. Pembuangan setiap radikal
fosfat mengeluarkan 8.0000 kalori energi. Adenosin Difosfat (ADP) Adenosin Monofosfat (AMP). Mekanisme
fisiologi memerlukan energi untuk
mendapatkan energi langsung dari ATP
dimana makanan dalam sel dioksidasi perlahan-lahan kemudian energi yg
dikeluarkan digunakan untuk membuat ATP kembali.
·
Lipid/
Lemak
Lemak diabsorbsi
terutama dalam bentuk asam lemak dan gliserol. Asam lemak bentuk utama lemak di
dalam darah. Asam lemak esensial yang harus disuplai dari makanan ialah asam
linoleat dan asam lenolenat. sebagai prekursor untyuk prostaglandin,
tromboksan, dan leukotrien. Zat ini
dapat digunakan sebagai sumber energi oleh jaringan dan mudah disimpan sebagai
trigliserida di jaringan adiposa.
·
Karbohidrat
Sebagian
besar diabsorbsi dalam bentuk glukosa. Konsentrasi glukosa plasma paling
penting karena hanya glukosa yang dapat dimetabolisme oleh otak. Komposisi
karbohidrat dalam diet dianjurkan sebesar 55% dari total kalori. Karbohidrat
yang kita makan ada 2 jenis, yaitu:
1.
Available carbohydrate
yang dicerna, diabsorbsi, dan digunakan sebagai sumber energi.
2.
Unavailable
carbohydrate yang menyuplai serat.
·
Protein
Asam amino merupakan sumber
utama untuk glukosa melalui jalur glukoneogenesis, tetapi gliserol dari trigliserida
juga dapat digunakan.
Asam amino dalam tubuh terutama
digunakan untuk sintesis protein. Tetapi, jika asupan glukosa rendah, asam
amino dapat diubah menjadi glukosa melalui jalur yang disebut glukoneogenesis
yaitu pembentukan glukosa baru dari prekursor nonkarbohidrat.
G. PERTUMBUHAN
Pertumbuhan dapat dirumuskan sebagai
pertambahan ukuran panjang atau berat dalam suatu waktu. Pertumbuhan bagi
populasi pertambahan jumlah Pertumbuhan bagi individu : pertambahan jaringan
akibat dari pembelahan sel secara mitosis. Dari segi pertumbuhan : Kelompok
sel-sel suatu jaringan dalam bagian tubuh dapat digolongkan menjadi :
§
Bagian yang
dapat diperbaharui
§
Bagian yang
dapat berkembang
§
Bagian yang
statis
·
Faktor-Faktor
yang Mempengaruhi Pertumbuhan
Faktor
yang mempengaruhi pertumbuhan terdiri dari faktor luar dan faktor dalam.
Faktor-faktor dalam meliputi : keturunan, sex, umur, parasit dan penyakit
(faktor yang sukar dikontrol) sedangkan Faktor luar meliputi : makanan ,suhu
perairan, dan faktor kimia perairan (faktor yang dapat dikontrol).
1.
Faktor dalam perairan:
·
Keturunan
Kultur/budi daya : faktor keturunan
mungkin dapat dikontrol dengan mengadakan seleksi untuk mencari ikan yang baik
pertumbuhannya. Alam : tidak ada kontrol yg dapat diterapkan.
·
Sex
Faktor yang tidak dapat
dikontrol. Ada ikan betina pertumbuhannya lebih baik dari ikan jantan atau
sebaliknya, adapula spesies ikan yang tidak mempunyai perbedaan pertumbuhan
baik pd ikan jantan maupun betina.
·
Umur
Pertumbuhan cepat terjadi pada ikan ketika berumur 3-5 tahun.Ikan tua walaupun
pertumbuhan terus tetapi berjalan dengan lambat. Pada umunya ikan tua : sebagian besar makanannya
digunakan untuk pemeliharaan tubuh dan pergerakan hanya sebagian kecil, untuk
pertumbuhan.
·
Penyakit dan Parasit
Mempengaruhi pertumbuhan. Jika parasit atau penyakit menyerang organ
pencernaan makanan atau organ vital lainnya, hal ini menyebabkan efisiensi berkurang karena kekurangan makanan yang berguna
untuk pertumbuhan. Sebaliknya jika ikan yang
diserang parasit tidak begitu hebat, menyebabkan pertumbuhan ikan tersebut
lebih baik dari ikan normal, karena ikan tersebut mengambil makanan lebih
banyak dari biasanya sehingga terjadi kelebihan makanan untuk pertumbuhannya.
Pertumbuhan terjadi
apabila ada kelebihan energi bebas setelah energi yang tersedia dipakan untuk
metabolisme standar, energi untuk proses pencernaan dan energi untuk aktivitas.
Jika konsumsi pakan tinggi, nutrien yang masuk kedalam tubuh ikan juga tinggi,
dengan demikian ikan memiliki energi yang cukup untuk pertumbuhan. Ikan dalam
proses pertumbuhannya, tidak semua makanan yang dimakan oleh ikan digunakan
untuk pertumbuhan. Sebagian besar energi dari makanan digunakan untuk
metabolisme, dan sebagiannya lagi digunakan untuk aktivitas, pertumbuhan dan
reproduksi. Keberhasilan dalam mendapatkan makanan akan menentukan pertumbuhan.
2.
Faktor Luar Perairan:
·
Faktor Suhu
Perairan
Daerah subtropik
(bermusim 4) : suhu perairan turun dibawah 100C, ikan perairan panas yang
berada di daerah tadi akan berhenti mengambil makanan atau mengambil makanan
hanya sedikit untuk keperluan mempertahankan kondisi tubuh. Meskipun makanan
berlebih apabila ikan tidak mendapatkan makanan maka ikan tidak pula dapat
tumbuh. Daerah tropik: suhu perairan berada dalam batas kisar optimum untuk pertumbuhan.
·
Faktor Kimia Perairan
O2, CO2, Hidrogen
sulfida, keasaman, dan alkalinitas. Faktor kimia dalam keadaan ekstrim
berpengaruh besar terhadap pertumbuhan. Misalnya : di bagian dasar perairan
terdapat hidrogen sulfida dan methana, maka banyak ikan akan lari ke permukaan,
ruang gerak yang sempit dan berkompetisi pula terhadap makanan maka menyebabkan
pertumbuhan menjadi terganggu. Kekeruhan perairan juga menyebabkan pertumbuhan
terganggu karena mempengaruhi pandangan ikan mencari makanan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar