1. Definisi Fitoplankton
Menurut Arinardi, dkk (2000) fitoplankton merupakan nama untuk plankton tumbuhan atau plankton nabati. Menurut Boney (2002) biota fitoplankton adalah tanaman yang diklasifikasikan ke dalam kelas alga. Ukurannya sangat kecil, tak dapat dilihat dengan mata telanjang. Ukuran yang paling umum berkisar antara 2 – 200 mikro meter (1 mikro meter = 0,001 mm). Fitoplankton umumnya berupa individu bersel tunggal, tetapi ada juga yang membentuk rantai. Sedangkan menurut Wikipedia (2007), Fitoplankton adalah komponen autotrof plankton. Autotrof adalah organisme yang mampu menyediakan/mensintesis makanan sendiri yang berupa bahan organik dari bahan anorganik dengan bantuan energi seperti matahari dan kimia. Komponen autotrof berfungsi sebagai produsen. Meskipun ukurannya sangat kecil, namun fitoplankton dapat tumbuh dengan sangat lebat dan padat sehingga dapat menyebabkan perubahan warna pada air laut (Andri, 2009). Jadi dapat disimpulkan bahwa fitoplankton adalah tumbuhan air autotrof yang bebas melayang dan hanyut dalam air laut yang berasal dari penggolongan plankton dengan ukuran dan jenis yang bervariasi.
2. Pengenalan umum tentang fitoplankton
Fitoplankton mempunyai peranan yang sangat penting di dalam suatu perairan, selain sebagai dasar dari rantai pakan (primary producer) juga merupakan salah satu parameter tingkat kesuburan suatu perairan. Fitoplankton membentuk sejumlah besar biomassa di laut, kelompok ini hanya diwakili oleh beberapa filum saja. Sebagian besar bersel satu dan mikroskopik, dan mereka termasuk filum Chrysophyta, yakni alga kuning-hijau yang meliputi diatom dan kokolifotor. Selain ini terdapat beberapa jenis alga hijau-biru (Cyanophyta), alga coklat (Phaeophyta) dan satu kelompok besar dari Dinoflagellata (Pyrophyta) (Rimper, Joice. 2002).
Fitoplankton bisa ditemukan di seluruh massa air mulai dari permukaan laut sampai pada kedalaman dengan intensitas cahaya yang masih memungkinkan terjadinya fotosintesis khususnya Zone eufotik yang ketebalannya bervariasi dari beberapa puluh sentimeter (air yang keruh) hingga lebih dari 150 meter (air yang jernih) (Tambaru, Rahmadi, 2003).
Ada tiga karakteristik dasar yang biasanya digunakan dalam pembagian kelompok Fitoplankton, yakni:
1. a. Berdasarkan ukuran dan bentuknya
2. b. Berdasarkan pigmen fotosintetik
3. c. Komposisi dinding sel
Fitoplankton yang berukuran besar dan biasanya tertangkap oleh jaring plankton, terdiri dari dua kelompok besar yaitu:
1. a. Diatom
2. b. Dinoflagellata (Natasasmita, 2011).
Diatom adalah kelompok fitoplankton yang tersebar luas dan dapat ditemukan baik di samudra maupun di perairan tawar. Sampai saat ini para ahli memperkirakan jumlah species dari diatom ini sekitar 50.000 spesies. Kebanyakan diantaranya hidup pelagik di perairan terbuka, meskipun begitu ada juga yang hidup di lapisan tipis permukaan (surface films) pada batas kolom air-sedimen (water-sediment interface) (Maruf, 2005).
Ciri-ciri Diatom:
- Termasuk alga eukaryotik
- Umumnya berbentuk unisellular (bersel satu)
- Memiliki dinding sel silikat unik yang terdiri atas dua katup terpisah disebut frustule atau test yg terbuat dari silikon dioksida yaitu bahan utama pembuat gelas, berhiaskan lubang-lubng besar-kecil dengan pola-pola yang khas menurut spesies diatom .
Contoh diatom seperti: Thalassiosira, Coscinosira, Thalassiohtrix, Chaetocceros dan Bacteriastrum. (Amin, 2009).
Zhong (1989) menjelaskan bahwa diatom berkembang biak dengan cara membelah diri. Di saat proses pembelahan diri, intinya akan terpecah dua lalu tutup dan wadah mulai berpisah (satu belahan menempati hipoteka, belahan lainnya menempati epiteka) dan masing-masing membawa spora dari protoplasma dan masing-masing belahan membuat dinding baru begitu rupa sehingga setiap belahan akan membentuk suatu katup atas atau katup bawah baru. Karena katup-katup baru ini disekresi dari dalam katup yang lama maka seraya proses ini berlangsung melalui beberapa generasi, ukuran diatom akan mengecil. Dengan demikian ukuran-ukuran individu dari spesies yang sama tetapi dari generasi yang berlainan akan berbeda.
b. Dinoflagellata
Ciri-ciri Dinoflagellata:
- Merupakan kelompok alga eukaryotik terbesar disamping Diatom Disebut juga Peridinia atau Dinophyceae (salah satu kelas alga dari divisi adinophyta)
- Umumnya berbentuk unisellular
- Memiliki Flagella (organ seperti cambuk)
- Berkembangbiak dengan cara membelah diri
Berdasarkan kebiasaan hidupnya dan lokasi flagelnya dinoflagellata dapat dibagi menjadi dua kelompok besar yaitu:
- Desmokontae , terdapat dua flagella yang semuanya berlokasi pada ujung anterior (Exuviella dan Prorocentrum).
- Dinokontae, kedua flagelnya mempunyai lokasi yang berbeda :
· Flagella tranversal (melintang), yang terdapat dalam alur groove) yang mengitrai pinggang sel .
· Flagella longitudinal, dalam alur membujur dan memenjang hingga keluar sel bagaikan ekor untuk bergerak maju.
Reproduksi :
· Umumnya dengan pembelahan sel (binary fission)
· Laju pembelahan akan sangat tinggi bila lingkungannya optimal (Hariyati, 2008).
DAFTAR PUSTAKA
Diakses pada tanggal 4 Agustus pukul 12.24): Jakarta
Arinardi, dkk, 2000. Keragaman Fitoplankton, <www. ecoton.or.id.>: Jakarta.
/furca_3.html
Hariyati, R, 2008. Protista-Autotrof-Eukariotik-Pyrrophyta.
http://rhariyati.blogspot.com/2008/01/protista-autotrof-eukariotik-pyrrophyta.html,(diakses tanggal 4 Agustus 2011 pukul 17.02): Bandung.
Maruf, 2005. Mengenal Diatom. http://maruf.wordpress.com/2005/12/22/mengenal- diatom/, \ (diakses tanggal 6 Mei 2011 pukul 17.01): Jakarta.
Surabaya.
Tambaru, Rahmadi. 2003. Selang Waktu Inkubasi yang Terbaik Dalam Pengukuran
Produktivitas Primer Fitoplankton di Perairan Laut <http://rudyct.topcities.com/pps702_71034/rahmadi_ tambaru. htm>
Wikipedia, 2007. Fitoplankton. http://id.wikipedia.org/wiki/Fitoplankton.
Zhong, Huang Giang, 1989, A Biology of Algae. Beijing Publishing Co, LTD. China.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar