Rabu, 05 Juni 2013

laporan AMDAL 2010


I.          PENDAHULUAN
1.1.   Latar Belakang
Pembangunan merupakan kegiatan yang paling pesat perkembangannya saat ini. Berbagai jenis kegiatan pembangunan tak sedikit yang dapat menimbulkan dampak negatif terhadap ekosistem lingkungan dan penyusunnya. Sehingga kadangkala menjadi masalah besar terhadap publik. Tidak hanya itu saja kegiatan pembangunan juga dapat menimbulkan efek negatif terhadap kondisi sosial budaya, ekonomi serta faktor geo-fisik-kimia lainnya. Begitu berpengaruhnya kegiatan pembangunan terhadap komponen penting lingkungan, maka diperlukan suatu terapan khusus yang dapat meminimalisir dampak tersebut.
AMDAL atau Analisis mengenai dampak lingkungan merupakan terapan atau metode khusus yang berorientasi pada kajian dan analisis dampak besar dan penting terhadap suatu usaha atau kegiatan yang direncanakan pada lingkungan hidup yang diperlukan bagi proses pengambilan keputusan tentang penyelanggaraan usaha dan/ atau kegiatan (KLH, 2006).  
AMDAL mampu mengestimasi kemungkinan yang akan timbul dari sebuah rencana/kegiatan usaha. Sehingga rencana kegiatan pembangunan atau usaha yang dimaksud tidak memberikan dampak vatal terhadap rona lingkungan awal yang tadinya belum sama sekali tersentuh oleh suatu kegiatan/usaha
Dalam menganalisis dampak yang dimungkinkan akan timbul dari sebuah kegiatan usaha, maka diperlukan suatu pendekatan khusus yang dapat memberikan sebuah prediksi logis akan dampak yang ditimbulkan kedepannya, dimana pendekatan yang dimaksudkan adalah membuat suatu pengelompokkan dampak terkait dengan kesesuaian komponen-komponen kegiatan yang akan dilakukan pada usaha tersebut. Hal ini dilakukan untuk mengetahui besaran dampak yang akan ditimbulkan sehingga usaha dalam pengambilan suatu tindakan pengendalian akan siap sebelum kegiatan/usaha berlangsung.
Salah satu kegiatan pembangunan yang perlu dianalisis dampaknya adalah Pasar Sentral kota Kendari. Pasar Sentral ini terletak di bagian utara kota Kendari dimana lebih tepatnya berhadapan dengan PT. Meratus.  Pembangunan Pasar Sentral Kota Kendari difungsikan pada kegiatan niaga atau berdagang barang-barang kebutuhan sehari-hari atau lebih dikenal dengan sembako. Adanya kegiatan pembangunan ini dimungkinkan dapat menimbulkan dampak terhadap berbagai komponen lingkungan dan penyusunnya terutama pada saat pra kontruksi, kontruksi dan operasionalnya.
Mengingat dampak penting yang akan ditimbulkan dari kegiatan pembangunan Pasar Sentral Kota Kendari tersebut, maka kegiatan AMDAL (Analisis Mengenai Dampak Lingukungan) sangat penting untuk dilakukan demi menanggulangi sebaran dampak yang akan ditimbulkan pada komponen penting lainnya.
1.2.    Tujuan dan Kegunaan Proyek
   Tujuan dari kegiatan praktek lapang ini adalah
1.               Untuk mengetahui dampak yang ditimbulkan oleh pembangunan Pasar Sentral Kota Kendari terhadap beberapa komponen lingkungan
2.               Untuk melihat kondisi awal suatu lingkungan tanpa adanya serta adanya suatu kegiatan atau usaha di masa yang aka datang.
   Kegunaan dari kegiatan ini adalah sebagai bahan informasi penting untuk menambah wawasan serta ilmu pengetahuan khususnya dalam mengkaji dan mengidentifikasi dampak kegiatan pembangunan terhadap komponen lingkungan dan penyusunnya.

  II.       DESKRIPSI KEGIATAN
Pembangunan Pasar Sentral Kota Kendari yang dimulai sejak tahun 2011 merupakan bekas bangunan lama pasar tradisional yang terbakar beberapa tahun silam. Dengan melihat prospek strategis dari lokasi tersebut, maka dilakukanlah pembangunan Pasar yang mengarah pada Pasar Sentral yang lebih modern (dirancang sesuai dengan model perkembangan arus globalisasi).
Dalam pembangunan Pasar Sentral Kota Kendari melalui beberapa tahap kegiatan yakni tahap pra kontruksi, kontruksi dan operasional. Dimana pada tahap pra kontruksi meliputi kegiatan survey awal dan sosialisasi, perizinan lokasi, pembebasan lahan serta rekruitmen tenaga kerja. Selanjutnya pada tahap kontruksi terdiri dari kegiatan mobilisasi alat dan bahan material, pembukaan lahan, pembongkaran bangunan lama, pembersihan sisa bangunan, penimbunan dan pemadatan tanah serta pembangunan sarana dan prasarana pasar. Sedangkan pada tahap operasional terdiri dari kegiatan mobilisasi pedagang, kegiatan jual beli dan pemungutan pajak.
Penjelasan secara rinci mengenai tahap-tahap kegiatan tersebut adalah sebagai berikut :
2.1.   Pra Kontruksi
2.1.1.      Survey Awal dan Sosialisasi
Pada tahap ini, dilakukan kegiatan survey awal, dimana tujuannya adalah untuk mengetahui bagaimana kondisi lokasi yang menjadi titik perencanaan pembangunan sekaligus merancang desain yang baik untuk pembangunan Pasar Sentral. Sedangkan kegiatan sosialisasi dilakukan untuk memberikan informasi yang jelas kepada masyarakat terkait rencana pembangunan. Kegiatan sosialisasi juga dilakukan untuk menghindari persepsi negatif masyarakat
2.1.2.      Perizinan Lokasi
Perizinan lokasi merupakan tahap yang paling penting sebelum melakukan pembangunan, dimana seorang pemrakarsa harus memiliki surat izin yang sah atau seminimal mungkin memiliki IMB (izin mendirikan bangunan). Hal ini dilakukan agar terhindar dari pelanggaran-pelanggaran yang akan ditimpahkan kepada sang pemrakrsa karena adanya suatu vonis tentang pembangunan yang illegal.
2.1.3.      Pembebasan Lahan
Setelah mendapatkan surat izin resmi mengenai rencana pembangunan yang akan dilakukan, maka selanjutnya instansi terkait dari pemerintah akan memberikan rekomendasi untuk membebaskan lahan tersebut sebagai hak milik bagi pemrakrsa.
2.1.4.      Rekruitmen Tenaga Kerja
Pada tahap ini, maka seorang pemrakarsa atau perwakilan yang dipercaya akan merekrut tenaga kerja yang berasal dari pekerja lokal ataupun pekerja dari luar. Rekruitmen tenaga kerja ini memiliki fungi dan kerja masing-masing dimana ada yang bertindak sebagai pengawas, tukang, buruh, ataupun yang akan merancang desain bangunan serta masih banyak lagi tugas-tugas lain yang terkait dengan masalah pembangunan Pasar Sentral. Umumnya pekerja-pekerja yang dilibatkan pada kegiatan ini, mereka yang memiliki pengalaman yang baik. Karena ada hubungannya dengan jangka waktu penyelesaian rencana pembangunan.
2.2.     Tahap Kontruksi
2.2.1.      Mobilisasi Alat dan Bahan Material
Pada tahap ini, melibatkan pengambilan, pengangkutan dan transportasi alat dan bahan material seperti pelibatan alat-alat berat sebagai alat utama dalam pembangunan Pasar Sentral, sedangkan bahan-bahan material dapat berupa semen, pasir tanah, besi serta sejumlah bahan material penunjang lainnya 
2.2.2.      Pembukaan Lahan
Pembukaan lahan merupakan tahap awal dalam melakukan pembangunan, dimana segala sesuatu yang terkait dengan pembangunan lama atau lahan yang belum pernah mendapatkan kegiatan pembangunan akan diperbaharui. Pembukaan lahan juga bertujuan untuk membersihkan sampah-sampah sisa hasil bagunan lama sebelumnya.
2.2.3.      Pembongkaran Bangunan Lama
Kegiatan ini melibatkan alat-alat berat seperti bulddoser atau sejenisnya. Bangunan lama yang masih berdiri akan dihancurkan secara total atau diratakan dengan tanah. Kegiatan pembongkaran juga bisa dilakukan tanpa melibatkan alat-alat berat, akan tetapi membutuhkan waktu yang lama, namun hemat biaya.
2.2.4.      Pembersihan Sisa Bangunan
Setelah kegiatan pembongkaran dilakukan, maka selanjutnya adalah kegiatan pembersihan bangunan. Kegiatan ini bisa melibatkan alat berat atau bisa juga tanpa perlibatan alat berat. Tergantung dari kondisi areal, apabila sisa bangunan terdiri dari bahan-bahan beton maka digunakan alat berat, akan tetapi jika sisa bangunan memiliki skala yang kecil dalam hal ini terbuat dari bahan-bahan yang dapat dilakukan oleh tangan-tangan manual, maka bisa menggunakan alat-alat tradisional yan dibutuhkan.
2.2.5.      Penimbunan dan Pemadatan Tanah
Kegiatan ini melibatkan bantuan alat-alat berat seperti mobil pengangkut tanah, bulddosser atau sejenisnya. Lahan yang lama akan ditimbun kembali dengan tanah yang berasal dari gunung (tanah merah). Jika lahan lama sudah terisi dengan tanah angkutan, maka tahap selanjutnya adalah kegiatan pemadatan tanah dengan bantuan tangan-tangan manual ataupun melibatkan alat-alat berat.
2.2.6.      Pembangunan Sarana dan Prasarana Pasar
Kegiatan ini merupakan tahap akhir dari segala rangakaian tahap kegiatan, dimana pembangunan sarana pasar seperti yang utama yakni tempat jualan barang-barang (LOS pasar). Sedangkan Prasarana Pasar yang dimaksud seperti WC pasar,

 III.             PRAKIRAAN DAMPAK YANG AKAN TERJADI
3.1.  Matriks Identifikasi Dampak Pembangunan Pasar Sentral Kota   ``Kendari

Komponen
Lingkungan
Komponen Kegiatan
Pra Konstruksi
Konstruksi
Operasional
Survey Awal dan Sosialisai
Perizinan Lokasi
Pembebasan Lahan
Rekruitmen Tenaga Kerja
Mobilisasi Alat dan Material
Pembukaan Lahan
Pembongkaran Bangunan Lama
Pembersiahn Sisa Bangunan
Penimbunan dan Pemadatan Tanah
Pembangunan Saranan dan Prasarana Pasar
Mobilisasi Pedagang
Kegiatan Jual Beli
Pemungutan Pajak
A.    FISIK-KIMIA

1.      Kualitas Tanah












2.      Kualitas Udara







3.      Kebisingan









4.      Penurunan Kualitas Air laut







B.     SOSEKBUD KESMAS

1.      Kesempatan Kerja



2.      Peluang Berusaha



3.      Pendapatan Masyarakat








4.      Perekonomian Lokal PAD







5.      Persepsi Masyarakat










6.      Kesehatan Masyarakat








7.      Estetika Lingkungan








8.      Peningkatan Kemacetan












9.      Kerusakan Jalan Aspal












3.1.   Tahap Pra Konstruksi  
Pada tahapan ini komponen kegiatan yang terlibat di dalamnya yakni Survey awal dan Sosialisasi, perizinan lokasi, pembebasan lahan serta mobilisasi tenaga kerja sedangkan komponen lingkungan yang diperkirakan akan terkena dampak yakni komponen SOSEKBUD (Sosial Ekonomi dan Budaya) yang meliputi kesempatan kerja, peluang berusaha, pendapatan masyarakat, perekonomian lokal PAD serta persepsi masyarakat. Penjelasan rinci mengenai komponen tersebut adalah sebagai berikut :
3.1.1.      Survey Awal dan Sosialisasi
Survey awal merupakan kegiatan pemantauan atau kunjungan awal yang dilakukan untuk mengetahui kondisi objek yang menjadi target usaha atau kegiatan pembangunan Pasar Sentral Kota Kendari. Kegiatan ini tidak hanya untuk mengetahui kondisi objek melainkan bertujuan untuk penyusunan design pembangunan yang akan dilakukan. Sedangkan sosialisasi merupakan kegiatan yang dilakukan untuk memberikan informasi penting terhadap masyarakat terkait pembangunan Pasar Sentral Kota Kendari. Hal ini bertujuan agar menekan  perspesi negatif masyarakat terkait rencana pembangunan tersebut.
Kegiatan survey awal dan sosialisasi untuk pembangunan Pasar Sentral Kota Kendari dapat menimbulkan perbedaan persepsi masyarakat, khususnya masyarakat yang bermukim di sekitar areal rencana usaha atau kegiatan, dimana masyarakatnya akan beranggapan bahwa dengan adanya kegiatan tersebut, maka akan terbuka lapangan kerja baru sehingga ada kesempatan untuk menambah penghasilan. Dengan begitu peluang peningkatan kesejahteraan hidup akan terbuka. Kendatipun demikian beberapa kelompok masyarakat akan beranggapan bahwa dengan adanya rencana kegiatan yang dimaksud, maka akan ada kegiatan penggusuran rumah atau pengurangan lahan milik mereka sehingga timbul persepsi negatif untuk tidak menyetujui rencana pembangunan yang dimaksud.
Maka dari itu, untuk menekan persepsi negatif tersebut. Kegiatan sosialisasi perlu diperjelas sampai rinci (tujuan dari rencana pembangunan), dimaksimalkan agar tidak timbul keresahan dan kekhawatiran berlebih masyarakat. Karena terkadang kegiatan sosialisasi juga tidak berarti ketika apa yang disampaikan tidak jelas titik tujuannya dimana.
3.1.2.      Perizinan Lokasi
Kegiatan perizinan lokasi harus mendapatkan Surat Izin Mendirikan Bangunan (IMB). Surat ini dapat diperoleh dari pemerintah atau instansi terkait lainnya, diantaranya Pemerintah Daerah Provinsi Sulawesi Tenggara. Kegiatan perizinan ini bertujuan untuk mencegah keresahan masyarakat, pembangunan ilegal serta pelanggaran-pelanggaran hukum yang akan ditimpahkan kepada pemrakrsa ketika proyek berlangsung. Kegiatan ini juga dapat memberikan sumbangsih besar terhadap peningkatan perekonomian lokal PAD yakni adanya pembayaran pajak dari pemilik proyek dan instansi terkait.
3.1.3.      Pembebasan Lahan
Berbicara mengenai pembebasan lahan, tak luput dari campur tangan pemerintah atau instansi terkait lainnya. Kegiatan pembebasan lahan terkadang dapat menimbulkan dampak negatif terhadap sebagian kelompok masyarakat, dimana yang sering terjadi adalah ketidaksesuaian antara harga tanah dengan jumlah uang ganti rugi yang telah disepakati sebelumnya. Terkadang pula uang ganti rugi yang disepakati tidak merata antara pihak-pihak yang terlibat di dalamnya, sehingga dapat menimbulkan kecemburuan sosial antara masyarakat yang satu dengan masyarakat yang lainnya. Di lain sisi kegiatan pembebasan lahan untuk rencana kegiatan pembangunan Pasar Sentral dapat menimbulkan dampak positif, yakni meningkatnya pendapatan masyarakat dari hasil konpensasi lahan yang dibebaskan. Pendapatan masyarakat akan bertambah tinggi seiring dengan lokasi yang merupakan rencana kegiatan memiliki jalur strategis untuk melakukan kegiatan atau usaha. Selain itu, adanya pembebasan lahan yang ditujukan untuk pembangunan Pasar Sentral dapat memberikan peluang dan kesempatan kerja kepada masyarakat untuk meningkatkan taraf hidupnya. Tak hanya itu saja pungutan pajak dari kegiatan pembangunan Pasar Sentral dapat meningkatkan pendapatan sistem perekonomian lokal PAD.
3.2.   Tahap Kontruksi
Pada tahapan ini komponen kegiatan yang terlibat di dalamnya yakni mobilisasi alat dan material, pembukaan lahan, pembongkaran bangunan lama, pembersihan sisa bangunan, penimbunan dan pemadatan tanah, pembangunan sarana dan prasarana pasar  sedangkan komponen lingkungan yang diperkirakan akan terkena dampak yakni terdiri dari komponen fisik (kualitas udara, kualitas tanah, kebisingan dan penurunan kualitas air laut) dan bidang sosial dan perekonomian  yang meliputi kesempatan kerja, peluang berusaha, pendapatan masyarakat, kesehatan masyarakat dan serta estetika lingkunagan.  Penjelasan rinci mengenai komponen tersebut adalah sebagai berikut :
3.2.1.      Mobilisasi Alat dan Bahan Material
Mobilisasi alat dan material merupakan suatu tahapan kegiatan yang melibatkan pengangkutan berbagai macam peralatan dan bahan material yang dipergunakan untuk membantu kelancaran dari kegiatan proyek pembangunan. Kegiatan Mobilisasi alat dan bahan material ini dapat menimbulkan dampak negatif terhadap beberapa komponen lingkungan diantaranya penurunan kualitas udara, penurunan kualitas tanah, peningkatan kebisingan, penurunan kualitas air laut, terganggunya kesehatan masyarakat, peningkatan kemacetan lalu lintas kendaraan serta dapat menimbulkan kerusakan jalan aspal sedangkan dampak positif dari kegiatan ini adalah membuka kesempatan kerja dan  membuka peluang usaha
þ  Kualitas Udara
Dengan adanya kegiatan mobilisasi alat dan bahan material ini, maka akan menimbulkan peningkatan partikel-partikel debu di udara. Selain itu,  adanya asap kendaraan yang keluar dari sistem perapian kendaran yang digunakan dapat menimbulkan penurunan kualitas udara.
þ  Kualitas Tanah
Kegiatan mobilisasi alat dan bahan material juga dapat menurunkan kualitas tanah, dimana debu-debu yang melayang di udara akan mengendap ke permukaan tanah sehingga ada kontaminasi secara langsung dengan partikel-partikel debu yang mengandung zat kimia hasil dari difusi udara.
þ  Peningkatan Kebisingan
Adanya kegiatan mobilisasi ini, maka secara otomatis akan meningkatkan kebisingan, dimana alat berat yang digunakan untuk mengangkut bahan-bahan material akan menghasilkan suara yang keras.
þ  Penurunan Kualitas Air Laut
Menurunnya kualitas air akibat adanya dampak turunan erosi dari kegiatan penimbunan yang dilakukan pada saat mobilisasi alat dan material. Kondisi perairan akan menjadi keruh sebagai akibat masuknya sisa-sisa timbunan yang berasal dari daratan.
þ  Terganggunya Kesehatan Masyarakat
Kegiatan mobilisasi yang menimbulkan peningkatan partikel debu di udara dapat menyebabkan kesehatan masyarakat menjadi terganggu, dimana apabila partikel debu ini masuk kedalam tubuh dapat menyebabkan batuk, gangguan pencernaan dan apabila yang dikenainya organ mata, maka dapat menyebabkan iritasi pada mata sehingga lama-kelamaan dapat menyebabkan kerusakan organ penglihatan. Selain itu juga adanya asap kendaraan atau alat berat yang digunakan mengandung unsur membahayakan seperti timbal atau CO (Carbon Monoksida) yang bersifat racun ketika masuk kedalam tubuh. Semakin berbahayanya unsur tersebut apabila mengendap pada tanaman yang berada dipinggiran jalan. Sehingga ketika dikonsumsi aka terakumulasi dalam tubuh.
þ  Peningkatan Kemacetan Lalu Lintas
Mobilisasi alat dan bahan material juga dapat menimbulkan dampak kemacetan lalu lintas di sekitar pembangunan Pasar Sentral Kota Kendari, dimana mobil proyek yang akan memasuki areal pembangunan akan menghalangi kendaran-kendaraan yang akan melintasi jalan tersebut. Tidak adanya jalan khusus bagi kendaraan proyek merupakan salah satu faktor yang dapat menyebabkan kemacetan lalu lintas
þ  Kerusakan Jalan Aspal
Tidak adanya jalan khusus bagi mobilisasi alat dan bahan material proyek pembangunan Pasar Sentral, sehingga mobil proyek tersebut terpaksa menggunakan jalan umum sebagai jalan utama untuk memasuki areal pembangunan. Jalan umum tersebut digunakan secara terus-menerus oleh kegiatan mobilisasi alat dan bahan material. Hal ini dapat mengakibatkan jalan aspal menjadi berlubang karena jalan aspal tersebut tidak mampu menahan dan menampung  kapasitas beban bahan-bahan material yang terlalu berat. Hal ini juga dapat mengakibatkan rawan kecelakaan.
Sedangkan dampak positif dari kegiatan mobilisasi tersebut adalah terbukanya lapangan kerja baru bagi masyarakat yang mau berpropesi sebagai supir pengangkut baha-bahan material.  Hal ini juga dapat memberikan masukkan pendapatan bagi masyarakat.
3.2.2.      Pembukaan Lahan  
Pembukaan lahan untuk pembangunan Pasar Sentral Kota Kendari akan berdampak negatif bagi masyarakat yaitu akan merununnya kualitas udara, kualitas air, meningkatnya sedimentasi, dan erosi.  Juga akan berdampak negatif bagi biota perairan yaitu terjadinya penurunan populasi biota perairan akibat dari dampak menurunnya kualitas air sehingga kondisi perairan tidak dapat mendukung pertumbuhan biota.  Namun, dengan adanya pembukaan lahan akan menimbulakan pula dampak positif yaitu tercipta kesempatan kerja dan peluang berusaha bagi masyarakat karena mereka dapat ikut serta dalam kegiatan tersebut dengan demikian dapat meningkatkan pendapatan masyarakat.
þ      Kualitas udara
Dengan adanya kegiatan pembukaan lahan, kualitas udara di sekitar lokasi proyek akan menurun akibat meningkatnya kandungan SOX (sulfur dioksida) dan NOX (nitrogen dioksida) serta debu dari asap dan dampak dari alat berat yang digunakan.
þ      Kebisingan
Dengan adanya kegiatan pembukaan lahan akan menimbulkan kebisingan yang bersumber dari pekerjaan fisik bangunan dan fasilitas serta gangguan suara yang timbul dari alat-alat yang digunakan serta suara dari kendaraan.
þ      Kualitas air
Dengan adanya kegiatan pembukaan lahan maka kualitas air akan menurun akibat banyaknya sampah-sampah sisa dari aktifitas pembongkaran yang masuk ke perairan khususnya laut disekitar areal pembangunan Pasar sentral..  Selain itu, sisa dari buangan kendaraan berupa oli dan sampah padat yang menyebabkan terjadinya pencemaran perairan.
þ      Terganggunya Kesehatan Masyarakat
Dampak negatif lain yang timbul adalah kesehatan masyarakat, dimana dengan adanya pembukaan lahan, kesehatan masyarakat akan terganggu khususnya gangguan pernapasan akibat dari menurunnya kualitas udara.  Selain itu, banyaknya partikel debu di udara akan menghalangi jarak pandang mata sehingga mengganggu kesehatan masyarakat.
þ      Mengurangi Estetika Lingkungan
         Kegiatan pembukaan lahan juga dapat mengurangi estetika lingkungan, dimana sisa-sisa hasil pembukaan atau pembongkaran lahan lama akan menumpuk disekitar areal pembangunan begitu juga debu-debi yang dihasilkan dari kegiatan pembukaan atau pembongkaran bangunan lama.
3.2.3.      Pembongkaran Bangunan Lama
            Sama halnya dengan kegiatan pembukaan lahan tadi. Kegiatan pembongkaran Bangunan Lama dapat menimbulkan dampak positif dan negatif dari kegiatan yang dilakukan.
3.2.4.      Pembersihan Sisa Bangunan
Begitupun dengan kegiatan pembersihan sisa bangunan dapat menimbulkan dampak yang sama seperti kegiatan pembukaan lahan dan pembongkaran bangunan lama. Akan tetapi terkadang pembersihan lahan terkadang tidak menimbulkan kebisingan. Hal ini disebabkan karena alat yang digunakan relatif tidak menimbulkan kebisingan yang tinggi.
3.2.5.      Pemadatan dan Penimbunan Tanah
Kegiatan ini juga dapat menimbulkan dampak merugikan, dimana tanah yang mengandung partikel-partikel kecil akan menjadi debu sehingga mengganggu jarak pandang mata, mengganggu kesehatan masyarakat, serta mengurangi kondisi estetika lingkungan di sekitar pembagunan Pasar sentral. Hal ini juga dapat menimbulkan efek berbahaya pada kualitas udara sehingga dapat menimbulkan sebaran dampak yang lebih luas khususnya bagi kesehatan masyarakat lainnya.
3.2.6.      Pembangunan Sarana dan Prasarana Pasar
Kegiatan ini juga sedikitnya dapat menimbulkan dampak negatif seperti penurunan kualitas udara yang disebabkan oleh kegiatan pengolahan bahan-bahan mentah material yang akan digunakan dalan proses pembangunan sarana dan prasarana pasar, peningkatan kebisingan yang diakibatkan oleh perlibatan oleh alat-alat berat yang digunakan. Sedangkan dampak postif yang ditimbulkan adalah terbukanya lapangan kerja baru bagi masyarakat disekitar areal pembangunan Pasar Sentral serta terbukanya peluang berusaha seperti pengadaan warung makan bagi para pekerja proyek.
3.3.    Tahap Operasional
Pada tahapan ini komponen kegiatan yang terlibat di dalamnya yakni mobilisasi pedagang,kegiatan jual beli, dan pemungutan pajak sedangkan komponen lingkungan yang diperkirakan akan terkena dampak yakni terdiri dari komponen fisik (kualitas udara, , kebisingan dan penurunan kualitas air laut) dan bidang sosial dan perekonomian  yang meliputi kesempatan kerja, peluang berusaha, pendapatan masyarakat,.  Penjelasan rinci mengenai komponen tersebut adalah sebagai berikut :